Tondano – Di balik seragam putih dan ruang-ruang rumah sakit, ratusan perawat dari RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado menunjukkan wajah lain profesi mereka: sebagai relawan kemanusiaan di tengah bencana.
Dalam aksi solidaritas yang digelar Rabu (28/5), perawat yang tergabung dalam Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) RSUP Kandou turun langsung ke wilayah pesisir Danau Tondano, kawasan yang sejak beberapa pekan terakhir dilanda banjir berkepanjangan. Namun, lebih dari sekadar aksi sosial, kehadiran mereka mencerminkan transformasi peran perawat sebagai pilar ketahanan sosial di masa krisis.
“Kami datang bukan hanya membawa bantuan, tapi juga menghadirkan harapan dan rasa aman,” ujar Ns. Lando Sumarauw, S.Kep., M.Kes., Ketua DPK PPNI RSUP Kandou, yang memimpin langsung kegiatan ini. Bagi Lando, yang juga aktif dalam pelayanan gereja, profesi perawat adalah panggilan jiwa untuk hadir dalam penderitaan sesama, terutama saat sistem sosial terguncang oleh bencana.
Aksi ini tidak hanya melibatkan pembagian bahan makanan pokok dan kebutuhan dasar, tetapi juga edukasi kesehatan masyarakat. Penyuluhan terkait kebersihan lingkungan, pencegahan penyakit kulit, diare, dan infeksi saluran pernapasan akibat banjir menjadi bagian penting dari program mereka.
Keterlibatan jajaran pimpinan keperawatan, seperti Sekretaris Ns. Christian Komaling dan Asisten Manajer Keperawatan Adeleida Kaawoan, menegaskan bahwa solidaritas ini merupakan kebijakan moral yang didorong dari atas, bukan sekadar inisiatif lapangan.
Dalam kondisi minim fasilitas dan medan yang tidak mudah dijangkau, para perawat tetap hadir, menyusuri desa-desa di Kecamatan Kakas dan Eris dengan semangat kemanusiaan. Kehadiran mereka bukan hanya memberi bantuan, tetapi juga mengembalikan martabat warga yang merasa dilupakan.
“Ketika rumah dan harta benda kami terendam air, yang kami butuhkan bukan hanya makanan, tapi juga rasa bahwa kami tidak sendiri,” ungkap seorang warga Desa Toliang Oki dengan mata berkaca-kaca.
Aksi ini menjadi cermin penting bahwa dalam situasi darurat, perawat bukan hanya tenaga medis, tetapi juga agen perubahan sosial yang mampu menjembatani antara pelayanan kesehatan dan kepekaan kemanusiaan.
Jika kamu butuh versi cetak, daring, atau versi naratif lainnya, aku bisa bantu juga!