Manado — Harapan baru berembus bagi para petani kelapa di Sulawesi Utara. Ramoy Markus Luntungan (RML) resmi terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sulawesi Utara (APEKSU) dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar Kamis (22/5), di Kantor Gubernur Sulut. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk penyegaran dan restrukturisasi kepengurusan APEKSU yang telah berdiri sejak tahun 2000.
Musda dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sulut Dr. Victor Mailangkay, yang diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Sulut, Christian Talumepa SH MH. Dalam sambutannya, ditegaskan bahwa langkah awal yang mendesak adalah peremajaan pohon kelapa, mengingat tingginya permintaan ekspor baik kelapa bulat maupun produk turunannya.
"APEKSU akan menjadi jembatan antara petani, pemerintah, dan dunia usaha. Tujuannya jelas, untuk kemajuan sektor perkelapaan di Sulawesi Utara," tegas RML dalam sambutannya, didampingi oleh Koordinator Staf Khusus Gubernur Drs Ferdinan Mewengkang dan Plt Kepala Dinas Perkebunan Ir Ronald Sorongan MSi.
Musda ini juga menghasilkan penyusunan struktur organisasi baru dan pembaruan AD/ART, serta dihadiri perwakilan petani kelapa dari 15 kabupaten/kota. RML terpilih secara aklamasi, menggantikan GJ Umpel yang telah memimpin selama lebih dari dua dekade dan kini berusia 85 tahun.
Setelah resmi menjabat, RML mengumumkan rencana pelantikan pengurus APEKSU yang akan digelar di area Kebun Kelapa, sekaligus melakukan penanaman bibit kelapa Bido yang akan menjadi Kebun Induk Kelapa Bido di Minahasa Utara.
“Langkah kami jelas dan terukur. Kami akan membentuk APEKSU di seluruh kabupaten/kota di Sulut agar petani bisa terorganisir dengan baik dan siap menyambut peluang besar di sektor ekspor kelapa,” tutupnya optimistis.
Pemilihan ini menandai babak baru dalam perjuangan petani kelapa Sulut, dengan semangat kolaborasi dan inovasi di bawah kepemimpinan RML.
