Iklan

Iklan

66 Sapi Kurban, Simbol Kesetaraan di Sulut: Gubernur Yulius Tegaskan "Tidak Ada Warna!

Swara Manado News
Rabu, 04 Juni 2025, 19:42 WIB Last Updated 2025-06-04T11:42:56Z


Manado - Dalam suasana menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Yulius Selvanus, memimpin langsung penyerahan 66 ekor sapi kurban di halaman Kantor Gubernur, Rabu (4/6/2025).  Penyerahan ini bukan sekadar pembagian hewan kurban, melainkan juga sebuah pernyataan tegas tentang kesetaraan dan keadilan bagi seluruh warga Sulut.

 

Dari total 66 ekor sapi, 50 ekor berasal dari anggaran Pemprov Sulut, sementara 16 ekor lainnya merupakan bantuan dari Presiden.  Gubernur Yulius menekankan bahwa distribusi sapi kurban dilakukan dengan prinsip keadilan dan pemerataan.  Masjid dan daerah yang sebelumnya belum pernah menerima bantuan diprioritaskan tahun ini.

 

"Tidak ada diskriminasi," tegas Gubernur Yulius.  "Tidak boleh ada yang merasa lebih berhak hanya karena kedekatan atau pilihan politik. Semua warga Sulawesi Utara kami perlakukan setara."  Aparat TNI dan Polri juga turut menjadi penerima manfaat bantuan ini.

 

Gubernur Yulius memastikan bahwa penyaluran hewan kurban akan terus dilakukan secara bergiliran.  "Yang belum pernah dapat, tahun ini pasti kebagian. Tahun depan akan kami atur lagi secara bergiliran," ujarnya.

 

Lebih dari sekadar bantuan, Gubernur Yulius melihat penyerahan sapi kurban sebagai simbol solidaritas sosial di tengah masyarakat majemuk Sulut. Ia berharap perayaan Idul Adha di Sulut berlangsung khidmat, lancar, dan penuh berkah.

 

"Semoga kurban ini bisa dimanfaatkan umat Muslim untuk merayakan Idul Adha dengan suka cita. Kami ingin memastikan bahwa kurban ini benar-benar sampai kepada yang berhak, tanpa pilih kasih," tambahnya.

 

Gubernur Yulius juga menyampaikan rencana jangka panjang pengembangan peternakan di Sulut.  Pemerintah Provinsi berencana memanfaatkan lahan milik Pemprov, termasuk di Ulamunggudung Utara, untuk pengembangan peternakan sapi terpadu, bahkan berencana menggabungkan dengan sapi-sapi dari Australia.  Langkah ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kapasitas produksi peternakan lokal.

 

Dengan lugas, Gubernur Yulius kembali menegaskan pesannya: "Tidak boleh ada warna. Tidak ada pilih-pilih. Semua umat berhak menerima, demi keadilan dan kebersamaan."

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • 66 Sapi Kurban, Simbol Kesetaraan di Sulut: Gubernur Yulius Tegaskan "Tidak Ada Warna!

Terkini

Iklan