RATAHAN – Bupati Minahasa Tenggara, Ronald Kandoli, melakukan kunjungan langsung ke Desa Lowatag, Kecamatan Touluaan Selatan, untuk meninjau dampak bencana likuifaksi atau tanah bergerak yang melanda wilayah tersebut.
Kunjungan yang berlangsung pada Rabu (4/6) ini diikuti oleh Ketua TP-PKK Ny. Stefa Kandoli Antou, Wakil Bupati Fredy Tuda, serta Sekretaris TP-PKK Ny. Sandra E. Kindangen. Kedatangan Bupati bersama rombongan mendapat sambutan hangat dari warga Desa Lowatag, khususnya mereka yang terdampak bencana pergeseran tanah.
Dalam kesempatan ini, Bupati Ronald Kandoli menggelar dialog langsung dengan masyarakat untuk mendengar keluhan dan aspirasi mereka.
Hasil dialog menunjukkan adanya kesepakatan bersama antara warga dan pemerintah desa untuk melakukan relokasi ke Kampung Lama, yang juga dikenal sebagai Kampung Tua.
Langkah ini diambil sebagai upaya memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga yang selama ini tinggal di daerah rawan bencana.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mendukung proses relokasi ini dan akan memfasilitasi segala kebutuhan warga agar dapat menjalani kehidupan baru yang lebih aman,” ungkap Bupati Kandoli.
Selain berdialog, Bupati Ronald Kandoli dan Wakil Bupati Fredy Tuda juga menyerahkan bantuan berupa bahan makanan kepada masyarakat terdampak.
Penyerahan bantuan ini turut disaksikan oleh Camat Touluaan Selatan Felda Tombokan, Anggota DPRD Mitra Kartini Tarek, serta sejumlah pejabat daerah lainnya.
Hukum Tua Desa Lowatag, Nova J Munaiseche, mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Bupati, Wakil Bupati, dan seluruh jajaran pemerintah yang telah memberikan perhatian dan bantuan nyata kepada masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran dan bantuan dari pemerintah daerah. Semoga ini menjadi berkah bagi warga kami,” ujarnya.
Kunjungan ini menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam membantu masyarakat menghadapi bencana sekaligus memperkuat koordinasi dalam penanganan dampak tanah bergerak. Dengan langkah relokasi, menjadi solusi strategis untuk mengurangi risiko bencana di masa depan. (***)