Minahasa, 13 Juni 2022 — Seorang pria berinisial F.M. (46), warga Jaga V Desa Rerer, Kecamatan Kombi, Kabupaten Minahasa, meregang nyawa setelah tertimpa batang pohon kelapa yang ditebangnya sendiri di Perkebunan Walene Rembang, Desa Rerer Satu. Kejadian nahas tersebut terjadi pada Jumat pagi, dan kini menjadi perhatian serius pihak kepolisian setempat.
Kapolsek Kombi IPTU Allen Lariwu dalam keterangannya menjelaskan bahwa Polsek Kombi langsung bergerak cepat ke lokasi kejadian setelah menerima laporan dari warga.
“Kami turut berduka atas musibah ini. Begitu mendapat informasi, anggota langsung ke lokasi untuk melaksanakan olah TKP dan meminta keterangan para saksi. Dari hasil awal, ini merupakan kecelakaan kerja yang terjadi karena korban kurang memperhatikan aspek keselamatan diri saat menebang pohon,” jelas IPTU Allen.
Dari hasil penyelidikan awal, korban diketahui bekerja sebagai penebang pohon dan pada hari kejadian menebang beberapa pohon kelapa bersama rekannya, J.L. (60). Saat menebang pohon kelapa kedua, korban tertimpa bagian batang yang terpental setelah menyentuh tanah. Ia ditemukan dalam keadaan terluka parah dengan darah keluar dari hidung dan mulut.
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Hermina Lembean oleh warga bernama R.L. (38) menggunakan kendaraan pick-up. Saat dalam perjalanan, korban masih dalam keadaan sadar dan mengeluh sakit pada dada. Namun sayangnya, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pukul 11.27 WITA oleh tim medis setelah sempat mendapat tindakan CPR.
Sang istri, L.R. (44), menyatakan bahwa keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menginginkan proses hukum lebih lanjut. Ia menegaskan bahwa korban memang bekerja sebagai penebang pohon sejak lama dan tidak memiliki masalah pribadi dengan siapa pun.
Kapolsek Kombi IPTU Allen Lariwu turut mengingatkan pentingnya kewaspadaan dalam bekerja, terutama bagi masyarakat yang berprofesi di lapangan tanpa pengawasan resmi.
“Kami mengimbau agar masyarakat, khususnya para pekerja sektor informal seperti penebang pohon, selalu memperhatikan keselamatan kerja. Gunakan alat pelindung diri dan metode kerja yang aman, karena kelalaian sekecil apa pun bisa berakibat fatal,” tegasnya.
Polsek Kombi juga terus berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya keselamatan kerja, terutama dalam aktivitas berisiko tinggi seperti penebangan pohon.
Saat ini, jenazah korban telah disemayamkan di rumah duka di Jaga V Desa Rerer, Kecamatan Kombi, dalam suasana duka mendalam.