MANADO – Kepemimpinan visioner Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, kembali mencuri perhatian publik. Kali ini, gebrakan diplomasi sub-nasionalnya membuahkan hasil strategis: membuka peluang kerja luar negeri bagi generasi muda Sulut dan mendorong pembukaan rute penerbangan langsung Manado–Tokyo.
Dalam pertemuan bilateral dengan delegasi tinggi Prefektur Nagasaki, Jepang, yang dipimpin langsung oleh Direktur Departemen Kebudayaan dan Hubungan Internasional Mr. Date Yoshihiro, Gubernur Yulius menunjukkan komitmen kuatnya membangun Sulut sebagai provinsi unggulan yang terkoneksi secara global.
"Ini bukan sekadar kunjungan seremonial, ini adalah langkah konkret menjadikan Sulut provinsi berkelas dunia," ujar Gubernur Yulius dalam penyambutan delegasi, Kamis (17/07/2025), didampingi jajaran Pemprov Sulut.
Kerja sama Sulut-Nagasaki fokus pada dua sektor utama: pariwisata dan ketenagakerjaan. Jepang membuka pintu lebar bagi tenaga kerja Sulut di bidang hospitality, dari magang hingga kerja profesional. Ini menjadi kesempatan emas bagi putra-putri daerah untuk menimba pengalaman dan standar kerja internasional.
"Kami ingin anak-anak muda Sulut tampil percaya diri di panggung global. Jepang akan jadi sekolah karakter dan profesionalisme mereka," ungkap Asisten I Denny Mangala, mewakili Pemerintah Provinsi.
Lebih dari itu, Gubernur Yulius juga menyampaikan aspirasi besar: menghidupkan kembali penerbangan langsung Manado–Tokyo. Langkah ini tak hanya untuk wisata, tetapi memperlancar mobilitas tenaga kerja Sulut yang sudah bekerja di Jepang.
“Konektivitas udara adalah tulang punggung kemajuan ekonomi. Ini bukan mimpi, ini visi yang sedang kami realisasikan,” tegas Gubernur Yulius.
Kerja sama ini menegaskan arah kepemimpinan Gubernur Yulius yang tidak ingin terpaku pada seremoni, melainkan fokus pada hasil nyata untuk rakyat. Dari koneksi budaya hingga transfer pengetahuan dan penciptaan lapangan kerja, semuanya bergerak dalam kerangka pembangunan inklusif dan berkelanjutan.
Kita sedang membangun Sulut yang diperhitungkan di level internasional. Dan ini baru permulaan, pungkas Yulius.