Manado — Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling terus menunjukkan komitmen kuat menjadikan Sulut sebagai poros baru pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan timur Indonesia.
Langkah-langkah konkret yang ia ambil — mulai dari membuka penerbangan internasional langsung ke Manado hingga mempercepat revitalisasi destinasi wisata unggulan — kini mulai menuai dukungan luas, termasuk dari kalangan pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI Sulut.
Bagi Yulius, pariwisata bukan sekadar sektor hiburan, tetapi motor penggerak ekonomi rakyat.
“Kita tidak sedang membangun tempat wisata, tapi membangun masa depan ekonomi Sulawesi Utara yang lebih berkelanjutan,” ujar Gubernur Yulius dalam pertemuan dengan pengurus HIPMI Sulut, pekan lalu.
Langkah Yulius membuka kembali penerbangan internasional — mulai dari Manado–Incheon (Korea Selatan) hingga rencana rute baru ke Singapura dan Cina — menjadi bagian dari strategi besar membuka “gerbang dunia” menuju Sulawesi Utara.
Menurutnya, konektivitas udara yang baik adalah syarat mutlak untuk menggerakkan sektor-sektor produktif daerah.
“Begitu akses terbuka, maka investasi, perdagangan, dan pariwisata akan bergerak bersama. Kita ingin Sulut dikenal, dikunjungi, dan diinvestasikan,” tegasnya.
Gubernur Yulius menilai penguatan pariwisata bukan hanya untuk menarik wisatawan mancanegara, tapi juga untuk memperluas peluang kerja dan membuka ruang usaha baru bagi masyarakat lokal.
Pemerintah Provinsi Sulut saat ini tengah memperbaiki sejumlah objek wisata strategis, seperti Bukit Kasih Kawangkoan, Pantai Likupang, dan Pulau Bunaken.
“Kita ingin setiap destinasi di Sulut hidup kembali. Kalau destinasi hidup, UMKM hidup, dan masyarakat sejahtera,” ujarnya.
Yulius juga menekankan pentingnya melibatkan dunia usaha dalam pembangunan sektor pariwisata. Dukungan dari HIPMI, katanya, menjadi bukti bahwa kolaborasi pemerintah dan pengusaha muda adalah kunci keberhasilan ekonomi daerah.
HIPMI Sulut, melalui Ketua Minahasa Dr. Hizkia Sembel, menilai langkah Gubernur Yulius sebagai strategi visioner. Pihaknya menyebut, membuka rute internasional dan memperbaiki destinasi wisata adalah langkah cerdas yang mempercepat transformasi ekonomi daerah.
Menanggapi dukungan itu, Yulius menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus menjaga sinergi dengan dunia usaha.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dunia usaha dan masyarakat harus menjadi bagian dari perubahan ini,” tegasnya.
Yulius menegaskan, target jangka panjang pemerintah adalah menjadikan Sulawesi Utara pintu gerbang ekonomi dan wisata di kawasan utara Indonesia.
Dengan potensi laut, alam, budaya, dan SDM muda yang kreatif, ia optimistis Sulut bisa bersaing di tingkat global.
“Sulut bukan hanya tempat yang indah untuk dikunjungi, tapi juga tempat yang layak untuk berinvestasi dan berkembang bersama,” pungkasnya.


