Pada Jumat (12/12) pagi, Gubernur Yulius turun ke Pasar Bersehati Manado melakukan operasi pasar bersama jajaran terkait. Kehadiran orang nomor satu di Sulut ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah tidak main-main menghadapi potensi gejolak harga menjelang hari besar keagamaan.
Langkah ini diambil setelah rapat Forkopimda yang menyoroti potensi hambatan distribusi serta indikasi praktik penimbunan oleh oknum pelaku usaha. Dengan sigap, seluruh perangkat provinsi dan instansi vertikal digerakkan untuk turun langsung ke lapangan.
“Operasi pasar harus digencarkan sebagai langkah antisipasi terhadap penimbunan atau gangguan logistik,” tegas Gubernur Yulius.
Ia juga menekankan bahwa penimbunan komoditas jelang Nataru adalah praktik yang kerap merugikan masyarakat. Karena itu, pengawasan akan terus diperketat selama periode tersebut.
“Setiap indikasi penimbunan akan kami tindak tegas. Masyarakat harus terlindungi dari potensi permainan harga,” ujarnya.
Dengan koordinasi lintas instansi dan gerak cepat kebijakan pemerintah daerah, stabilitas harga kebutuhan pokok di Sulut diprediksi tetap terjaga. Pemprov optimistis bahwa perayaan Nataru 2026 akan berlangsung tenang, aman, dan tanpa gejolak ekonomi yang mengganggu masyarakat.
Langkah responsif ini kembali menegaskan bahwa kepemimpinan Gubernur Yulius Selvanus menjadi motor penting dalam menjaga iklim ekonomi Sulut tetap sehat dan berpihak pada rakyat.
