"Kepulangan saudara kita Charles Rompas adalah bukti nyata bahwa pemerintah selalu hadir di tengah kesulitan warga, terutama bagi mereka yang bekerja dengan risiko tinggi di sektor kelautan," ujar Gubernur YSK dalam keterangan resmi setelah menyambut kedatangan Charles di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Jumat (19/12) pagi.
Peristiwa menegangkan bermula ketika gelombang tinggi menghantam perairan Sangihe, menyebabkan tali rakit yang dijaga Charles putus dan ia terseret arus hingga jauh dari wilayah perairan setempat. Selama masa pencarian yang penuh ketidakpastian, keluarga bahkan sempat pasrah terhadap keadaan. Namun, mukjizat terjadi ketika Charles ditemukan dalam kondisi selamat oleh sekelompok nelayan di sekitar 100 mil dari Jayapura, Papua.
Mendengar kabar penemuan warganya, Gubernur YSK segera menginstruksikan jajaran pemerintah provinsi untuk berkoordinasi dengan pihak terkait di Papua guna memfasilitasi seluruh proses pemulangan, termasuk biaya dan logistik perjalanan yang ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov Sulut.
Kedatangan Charles disambut dengan tangis haru dan rasa syukur yang mendalam dari keluarga. "Terima kasih kepada Bapak Gubernur YSK dan seluruh pihak yang membantu, sehingga Papa bisa kembali dan kita bisa merayakan Natal bersama," ucap salah satu anak Charles.
Gubernur YSK menegaskan bahwa kasus ini menjadi pengingat pentingnya meningkatkan perlindungan bagi pekerja kelautan serta kesiapsiagaan menghadapi kondisi cuaca ekstrem. "Kami akan terus menjamin keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Sulut, karena kehadiran negara adalah prioritas utama kami," tegasnya.
Kembalinya Charles Rompas di hari menjelang Natal diharapkan dapat menjadi inspirasi dan pesan kedamaian bagi seluruh masyarakat Sulut.


