Iklan

Iklan

Mayjen Yulius Komaling Sebut, 14 Februari Peristiwa Berdarah

Swara Manado News
Rabu, 15 Februari 2023, 15:47 WIB Last Updated 2023-02-15T07:47:18Z


JAKARTA-Peristiwa 14 Februari merupakan perjuangan yang berdarah-darah yang tidak terlupakan oleh seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia.


Hal ini diungkapkan oleh Meyjen Purnawirawan Yulius Selvanus Komaling, saat mengikuti Apel dan Ziarah ke taman makam pahlawan TMP Klibata Jakarta Selatan bersama dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Penerus Perjuangan Merah Putih (GPPMP).



Duduk dan berdiri bersama sesepuh GPPMP, Jendral bintang dua asal daerah nyiur melambai ini, menjadi pusat perhatian dari semua yang hadir, lantaran Mayjen Yulius Komaling disebut-sebut sebagai orang dekatnya Menhan Prabowo subianto.



Kepada wartawan, Mayjen Yulius Komaling menuturkan, kehadirannya bersama dengan pengurus DPP-GPPMP di TMP Kalibata adalah untuk mengikuti  Apel dan Ziarah Merah Putih 14 Februari 2023, sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan yang berjuang membela kesatuan bangsa Indonesia.





"Peristiwa 14 Februari adalah sejarah bagi warga Sulawesi Utara, karena  peristiwa itu adalah bagian dari perjuangan masyarakat Sulawesi Utara, mereka terlibat langsung dalam perjuangan itu," papar lelaki yang berdarah Kakas Kabupaten Minahasa ini.






Dia menambahkan bahwa Apel di TMP Kalibata dalam rangka mengenang peristiwa mwrah outih itu, merupakan penghormatan bagi para pahlawan yang kala itu telah mepertaruhkan nyawa mereka untuk bangsa Indonesia tercinta.



"Jadi wajib bagi kami sebagai generasi penerus untuk melenghormati mereka dengan cara ziarah ke makam para pejuang kita guna mengenang jasa mereka yang berjuang dengan beelumuran darah,"ujar Yulius Komaling.





Ditempat yan sama, Ketua Umum GPPMP Jeffrey Rawis sependapat dengan Mayjen Yulius Selvanus Komaling bahwa peristiwa heroik Merah Putih 14 Februari 1946 memiliki makna strategis bagi sejarah perjalanan Kemerdekaan RI.


“Saya berharap, peristiwa 14 Februari adalah  pemicu utama pengakuan internasional bagi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dituding kolonial Belanda dan sekutunya hanyalah aksi ekstrimis dan separatisme di Tanah Jawa,” katanya.


Apel dan ziarah yang diselenggarakan langsung oleh DPP GPPMP itu dihadiri sejumlah tokoh asal Sulawesi Utara seperti Theo Sambuaga, Letjen TNI (Purn) Johnny Lumintang dan Laksamana TNI (P) Bernard Kent Sondakh.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Mayjen Yulius Komaling Sebut, 14 Februari Peristiwa Berdarah

Terkini

Iklan