SMNC - Kondisi jalan yang menghubungkan Kota Tomohon dengan Tanawangko, Kabupaten Minahasa, semakin memprihatinkan.
Kerusakan parah di beberapa titik tidak hanya mengganggu mobilitas warga, tetapi juga mengancam keselamatan pengendara.
Berdasarkan informasi dari masyarakat setempat, banyak pengendara motor yang terjatuh akibat jalan berlubang.
Bahkan, beberapa mobil dilaporkan terperosok dan mengalami kerusakan akibat kedalaman lubang yang mencapai 5 hingga 7 sentimeter.
“Jalan ini sudah seperti jebakan. Apalagi saat malam hari, pengendara yang tidak familiar dengan medan bisa celaka. Banyak yang jatuh dari motor atau mobil mereka rusak karena kondisi jalan yang semakin parah,” ujar seorang warga pada Rabu (5/2/2025).
Selain itu, kondisi jembatan di Kelurahan Kamasi, Kecamatan Tomohon Tengah, juga semakin membahayakan.
Warga khawatir jembatan tersebut bisa ambruk dan menyebabkan korban jiwa.
“Mungkin nanti, setelah ada yang celaka atau jembatan ambruk, baru diperbaiki. Atau mungkin nanti tunggu Gubernur terpilih Pak YSK lewat baru diperbaiki,” keluh seorang warga dengan nada kesal.
Lambatnya perbaikan infrastruktur ini membuat masyarakat mempertanyakan transparansi anggaran pemeliharaan jalan.
Dugaan penyalahgunaan anggaran mulai mencuat di tengah masyarakat.
“Jangan-jangan anggarannya sudah dikorupsi, makanya sampai sekarang belum ada perbaikan,” ujar salah seorang warga.
Ia juga mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk mengusut penggunaan anggaran tersebut.
Janji Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulawesi Utara, Deicy Paath, yang sebelumnya mengatakan bahwa perbaikan jalan akan segera dilakukan, kini mulai diragukan oleh masyarakat.
“Kalau jalan sudah tidak layak pakai, kenapa masih harus menunggu anggaran tender baru diperbaiki? Saya sendiri sudah jadi korban, ban mobil saya pecah karena melewati jalan rusak ini,” keluh Jimmy Sangi, salah seorang warga Tomohon.
Namun, warga menegaskan bahwa pemerintah harus segera bertindak, bukan sekadar memberikan janji.
Kerusakan parah pada jalan Tomohon-Tanawangko menjadi bukti nyata bahwa infrastruktur di Sulawesi Utara membutuhkan perhatian serius.
Warga meminta pemerintah daerah maupun provinsi segera mengambil langkah konkret tanpa menunggu proses administrasi yang berlarut-larut.
Mereka berharap janji perbaikan ini tidak sekadar menjadi retorika politik, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata.
“Kami hanya ingin jalan yang layak dan aman. Pemerintah harus bertanggung jawab atas keselamatan masyarakat,” tegas seorang warga.