Sulut — Gema harapan baru menggema di Bumi Nyiur Melambai menyusul kebijakan progresif Gubernur Sulawesi Utara, Jenderal Yulius Silvanus SE (YSK), yang menggulirkan empat program utama demi kesejahteraan rakyat Sulut secara menyeluruh. Salah satu program yang paling ditunggu adalah legalisasi Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), sebuah solusi untuk menyudahi kegelisahan pelaku tambang lokal yang selama ini beroperasi di tengah ketidakpastian hukum.
Namun di balik harapan itu, muncul sorotan tajam terhadap salah satu pengusaha tambang dari Ratatotok, Inal Supit. Pria yang dikenal lama menggarap lahan tambang emas di kawasan Alason tersebut tengah jadi sasaran pemberitaan miring, utamanya terkait penggunaan alat berat di area tambang.
Menyikapi kondisi ini, Yuni Wahyuni, atau yang akrab disapa Bunda Yuni, seorang aktivis perempuan vokal asal Sulut, angkat bicara. Ia menilai pemberitaan yang hanya menyasar Inal Supit tidak adil dan cenderung menyudutkan.
"Tak bijak jika hanya Bung Inal yang ditekan dan diserang media. Faktanya, hampir semua pengusaha tambang di Sulut juga menggunakan alat berat. Ini sudah berlangsung bahkan sebelum kepemimpinan Jenderal YSK," tegas Bunda Yuni dalam pernyataannya.
Menurutnya, keadilan harus ditegakkan secara menyeluruh. Jika penggunaan alat berat dianggap pelanggaran, maka semua pihak yang melakukannya harus diproses secara merata. Ia pun berharap pemberitaan media dapat lebih berimbang dan tidak menciptakan ketegangan yang justru bisa merusak keharmonisan antara pelaku usaha dan publik.
"Saya tahu Bung Inal itu orang baik. Jangan sampai hubungan baik antara media dan pengusaha tambang rusak hanya karena satu sisi saja yang diangkat," tambahnya.
Dalam pandangan Bunda Yuni, kebijakan WPR harus segera direalisasikan agar masyarakat tambang kecil tak lagi terjerat dalam dilema hukum. Ia juga menekankan pentingnya kemitraan sehat antara pemerintah, media, dan pelaku usaha demi menciptakan Sulut yang sejahtera, adil, dan berdaya saing.
"Sulut Gold bukan sekadar tambang emas, tapi simbol harapan seluruh rakyat Sulawesi Utara untuk masa depan yang lebih gemilang," tutupnya.
Laporan: Tim Redaksi.