Manado – Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn.) Yulius Selvanus, kembali menunjukkan kepedulian nyata terhadap warganya. Melalui intervensi langsung, Gubernur membantu proses pemulangan jenazah Vinny Sundah, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Manado yang meninggal dunia di Kamboja.
Jenazah Vinny diketahui sempat tertahan hampir dua bulan di Kamboja karena proses administrasi dan logistik yang tidak kunjung tuntas. Situasi ini memicu kekhawatiran keluarga di Tanah Air, hingga akhirnya Gubernur Yulius turun tangan, menginstruksikan percepatan koordinasi lintas lembaga dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh.
"Ayah Vinny menyampaikan terima kasih kepada pemerintah. Kalau tidak ada campur tangan Pak Gubernur, mungkin anak saya belum bisa dipulangkan," ungkap salah satu anggota keluarga dengan nada haru.
Pengacara keluarga, Marchel Mewengkang, SH, mengungkapkan keprihatinannya dan mendesak KBRI Kamboja agar bertanggung jawab penuh dalam proses repatriasi ini. Ia juga menyampaikan apresiasi atas respons cepat dari Pemerintah Provinsi Sulut.
"Saya meminta KBRI di Kamboja segera memulangkan jenazah almarhum Vinny Sundah dengan lengkap ke Sulawesi Utara. Ini bukan hanya soal prosedur, tapi soal kemanusiaan dan keadilan bagi keluarga," tegas Marchel.
Pemerintah Provinsi Sulut menyatakan bahwa pemulangan jenazah Vinny menjadi prioritas, dan menekankan pentingnya perlindungan terhadap WNI, termasuk yang bekerja di luar negeri.
"Ini permintaan resmi Pemda Sulut dan keluarga. Jenazah Vinny Sundah harus sudah berada di Manado minggu ini," tegas Marchel dalam pernyataannya.
Vinny Sundah, yang diketahui bekerja di Kamboja sebelum meninggal dunia, kini akan segera dipulangkan ke tanah kelahirannya di Manado. Meski penyebab kematian belum dijelaskan secara resmi, pihak keluarga berharap proses pemulangan ini dapat segera dituntaskan, agar almarhumah dapat dimakamkan secara layak dan keluarga dapat memperoleh kepastian serta ketenangan.
Gubernur Yulius Selvanus membuktikan komitmennya dalam melindungi warga Sulawesi Utara, tidak hanya yang berada di dalam negeri, tetapi juga yang berjuang di luar negeri. Sebuah langkah yang menginspirasi dan membangkitkan harapan bagi banyak keluarga lainnya.
