Boltim – Dukungan penuh dari masyarakat Desa Lanut, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, terus mengalir untuk program unggulan Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling SE (YSK), yakni pembentukan Koperasi Merah-Putih Untuk Rakyat.
Dalam pernyataan yang disampaikan Selasa (27/05/2025), warga dengan tegas meminta percepatan pembentukan koperasi desa demi mendorong pemberdayaan ekonomi lokal, terutama di sektor pertambangan rakyat yang menjadi mata pencaharian utama.
Tokoh masyarakat dan mantan Ketua BPD, Elinoch Komaling, bersama tokoh lainnya seperti Yorry Kaella, Serli Monare, hingga Andre Tambariki, menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap konflik lahan yang semakin meresahkan warga.
“Sejak zaman Belanda, Desa Lanut dikenal sebagai wilayah pertambangan rakyat. Namun kini, masyarakat kami justru terancam oleh mafia tanah yang diduga berkolaborasi dengan oknum pengusaha dan koperasi tertentu,” ungkap Elinoch Komaling.
Warga juga menyampaikan keluhan atas tindakan represif aparat yang dinilai melindungi aktivitas pertambangan ilegal.
“Beberapa hari lalu, ada warga kami yang dipukul oleh oknum aparat yang berjaga di lokasi tambang ilegal. Ini sudah sangat meresahkan dan mencederai keadilan,” tambah Yorry Kaella.
Puluhan nama warga turut menandatangani pernyataan sikap ini sebagai bentuk solidaritas dan seruan agar Gubernur Sulut segera turun langsung meninjau kondisi lapangan di Desa Lanut.
Mereka berharap, Gubernur Komaling segera melakukan langkah konkret untuk:
Menyelesaikan konflik lahan,
Menindak tegas mafia tanah dan oknum aparat,
Mempercepat pembentukan Koperasi Merah-Putih sebagai solusi legal dan adil bagi kegiatan pertambangan rakyat.
“Kami ingin tambang rakyat dikelola secara sah dan mensejahterakan, bukan malah memecah belah atau menindas,” tegas masyarakat secara kolektif.
Dengan semangat kebersamaan dan tekad kuat, masyarakat Desa Lanut menyatakan siap mendukung penuh langkah Gubernur demi keadilan dan kesejahteraan yang merata.
