Manado - Langit Manado tampak cerah, namun suasana di lantai 6 Kantor Gubernur Sulawesi Utara terasa jauh lebih hangat dari sekadar cuaca. Di ruangan inilah pertemuan penting berlangsung — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) hadir langsung dalam audiensi dengan jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Tujuannya satu: memantapkan langkah pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Kota Manado.
Tak sekadar seremonial, pertemuan ini menjadi momentum penting dalam upaya merapatkan barisan menghadapi tantangan keamanan non-tradisional di era digital dan globalisasi — terutama penyebaran paham radikalisme yang kian canggih dan menyusup ke berbagai lini masyarakat.
Kepala BNPT menekankan bahwa kehadiran FKPT bukan sekadar lembaga biasa. FKPT adalah benteng sipil—forum strategis yang mempertemukan unsur pemerintah, tokoh agama, akademisi, pegiat media, hingga pemuda dan komunitas lokal. Tugasnya jelas: mengedukasi, membangun kesadaran kolektif, dan memperkuat imun masyarakat terhadap ideologi kekerasan dan intoleransi.
“FKPT adalah tameng lunak bangsa. Ia hadir bukan dengan senjata, tapi dengan narasi, edukasi, dan semangat kebangsaan,” tegas Kepala BNPT.
Pemerintah Provinsi Sulut merespons dengan tangan terbuka. Diwakili oleh pejabat tinggi Pemprov, Gubernur menyatakan komitmen penuh untuk mengawal pembentukan FKPT Kota Manado. Terlebih, Sulawesi Utara dikenal sebagai oasis toleransi di tengah keberagaman nusantara.
“FKPT akan memperkokoh apa yang selama ini kami jaga: kedamaian, kerukunan, dan keberagaman. Ini bukan hanya tentang Manado, tapi tentang menjaga wajah Indonesia dari Timur,” ujar perwakilan Pemprov dengan nada optimistis.
Tak hanya berhenti pada niat baik, kedua pihak sepakat untuk segera membentuk tim koordinasi bersama yang akan menyusun struktur FKPT serta rencana aksi nyata dalam pencegahan radikalisme berbasis masyarakat.
Langkah ini juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018, yang menempatkan pencegahan sebagai garda depan dalam pemberantasan terorisme. Fokusnya bukan lagi hanya soal penindakan, tapi bagaimana membangun daya tahan kolektif masyarakat melalui edukasi, literasi digital, dan penguatan identitas kebangsaan.
Dengan terbentuknya FKPT di Kota Manado nanti, Sulawesi Utara tak hanya siap menangkal radikalisme — tapi juga siap menjadi model nasional dalam upaya pencegahan terorisme yang kolaboratif dan humanis.
Red