Iklan

Iklan

Kejutan Kuning dari Sulut: Masa Jabatan CEP Diperpanjang, DPP Golkar Mantap Bertaruh pada Loyalitas dan Ketegasan

Swara Manado News
Jumat, 27 Juni 2025, 10:02 WIB Last Updated 2025-06-27T02:02:58Z


Manado
 - Angin segar—atau mungkin badai tenang—tiba-tiba datang dari tubuh Partai Golkar Sulawesi Utara. Tanpa banyak gembar-gembor, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar mengumumkan keputusan politik yang mengejutkan banyak pihak: masa jabatan Christiany Eugenia Paruntu (CEP) sebagai Ketua DPD I Golkar Sulut resmi diperpanjang.

Surat perpanjangan bernomor SE/DPP/GOLKAR/I/2025, yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menjadi penegas bahwa kepercayaan pusat terhadap sosok CEP tidak main-main. Dalam surat tersebut ditegaskan bahwa masa jabatan CEP diperpanjang hingga pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) yang jadwal dan lokasinya masih menjadi misteri—sebuah strategi politik yang menyimpan banyak pesan.

Di tengah riuh rendah spekulasi politik jelang Musda, Wakil Ketua DPD I sekaligus Ketua Pelaksana Musda XI, Feryando Lamaluta, angkat bicara. “Ini bukan sekadar perpanjangan jabatan, ini bentuk kepercayaan penuh DPP terhadap kepemimpinan Ibu CEP,” ujarnya lugas. Ia pun mengimbau seluruh kader untuk tetap solid dan siap menghadapi dinamika Musda yang disebutnya "bakal panas."

Namun yang lebih menarik adalah reaksi dari bawah. Dukungan mengalir deras dari akar rumput, khususnya dari para Ketua DPD II se-Sulawesi Utara. Meski Musda belum dimulai, gelombang dukungan politik bagi CEP terlihat semakin menguat.

“Ibu CEP itu low profile, tapi tegas. Kita masih loyal dan siap dukung beliau lagi,” ujar salah satu Ketua DPD II yang memilih tidak disebutkan namanya. Sentimen serupa terdengar dari hampir semua cabang—menandakan bahwa pengaruh CEP masih sangat kuat di tubuh partai berlambang pohon beringin itu.

Para kader menyebut loyalitas, pengalaman, dan ketegasan CEP sebagai kunci stabilnya Partai Golkar di Sulut, terutama saat iklim politik lokal makin dinamis dan penuh tekanan dari berbagai arah. Di tengah ancaman perpecahan dan manuver internal, sosok CEP justru dianggap sebagai jangkar kestabilan.

Perpanjangan ini membuka babak baru: apakah CEP akan kembali melanjutkan kepemimpinan usai Musda nanti? Atau, justru keputusan ini akan memicu poros baru yang selama ini diam-diam bersiap?

Yang jelas, satu hal sudah pasti—CEP belum selesai. Dan Partai Golkar Sulut belum ingin kehilangan nahkoda yang sudah terbukti sanggup melewati gelombang besar politik daerah selama ini.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kejutan Kuning dari Sulut: Masa Jabatan CEP Diperpanjang, DPP Golkar Mantap Bertaruh pada Loyalitas dan Ketegasan

Terkini

Iklan