Manado — Tak ada lagi istilah “titip anak pejabat” atau “surat rekomendasi kilat” dalam penerimaan murid baru di Kota Manado. Pemerintah Kota Manado resmi mengibarkan bendera transformasi digital di dunia pendidikan dengan meluncurkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) berbasis daring untuk jenjang SD dan SMP Negeri, Senin siang di Aula Serbaguna Kantor Wali Kota.
Langkah ini bukan sekadar formalitas seremonial. Ini adalah perang terbuka melawan praktik-praktik lama yang membekap transparansi pendidikan. Dalam peluncuran yang turut dihadiri oleh Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota dr. Richard Sualang, suasana ruang aula terasa seperti babak baru sejarah pendidikan kota ini tengah dimulai.
“SPMB online ini bukan sekadar teknologi, ini adalah komitmen kita melawan ketidakadilan,” tegas Wali Kota Andrei Angouw dalam sambutannya.
Peluncuran diwarnai dengan penayangan video mekanisme SPMB yang mempermudah akses bagi seluruh warga. Tak perlu antre, tak perlu surat sakti—cukup klik, pilih, dan daftar. Sistem ini juga dirancang untuk mencegah penumpukan pendaftar di sekolah-sekolah favorit.
“Kita harus distribusikan potensi. Semua sekolah harus punya kualitas yang setara—bukan hanya segelintir yang dipuja,” imbuhnya. Ia juga menekankan pentingnya pendidikan karakter dan budaya lokal sebagai fondasi mencetak generasi unggul.
Acara ditutup dengan penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh pemangku kepentingan: dari Wali Kota, Kepala Dinas Pendidikan, hingga tokoh masyarakat. Ini bukan basa-basi. Ini adalah deklarasi: tidak ada ruang untuk intervensi dan permainan di balik layar.
