Minahasa Selatan – ,Kabar duka datang dari pesisir Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Pantai yang biasanya jadi tempat bermain anak-anak dan bersantai warga, kini berubah jadi lautan berminyak!
Air laut di kawasan ini mendadak berubah warna jadi keruh dan berminyak, bahkan tercium bau santan basi yang menyengat. Warga setempat menduga limbah ini berasal dari aktivitas industri pengolahan kelapa milik PT. Kawanua Coconut Nusantara.
Salah satu warga yang kami temui di lokasi bilang, mereka sekarang takut berenang, apalagi anak-anak. “Airnya sudah tidak seperti dulu. Berminyak, bau, dan bikin gatal. Anak-anak tidak kami izinkan mandi lagi di pantai,” katanya penuh kecewa. 😔
Yang lebih miris, sampai sekarang belum ada penjelasan dari pihak perusahaan maupun dari Dinas Lingkungan Hidup. Warga pun makin resah dan minta pemerintah segera turun tangan. Jangan sampai masalah ini dibiarkan berlarut-larut dan makin merusak lingkungan!
Kondisi ini bukan cuma soal bau atau air yang berubah warna, tapi juga jadi sinyal bahaya buat ekosistem laut dan kesehatan warga. Para aktivis lingkungan juga mulai bersuara, meminta investigasi dan tindakan nyata.
Strike harap kasus ini nggak cuma viral di medsos, tapi juga sampai ke telinga pengambil kebijakan! Karena pantai bukan tempat pembuangan limbah, tapi warisan alam yang harus dijaga bersama. (Tim)