MANADO - Kecelakaan laut mengancam ratusan nyawa di KM Barcelona VA. Kapal yang seharusnya hanya mampu mengangkut 450 penumpang, ternyata membawa 678 jiwa! Perbedaan mencolok antara jumlah penumpang resmi (280) dan jumlah penumpang sebenarnya (678) memicu saling lempar tanggung jawab antara KSOP Manado dan PT Surya Pasific Indonesia (SPI), operator kapal.
Saling Tuding: Siapa yang Bertanggung Jawab?
Pihak PT SPI, melalui Humas Ridwan Faluga, mengatakan akan merugi jika jumlah penumpang melebihi 500 orang dan menegaskan bahwa kapal tak akan diizinkan berlayar jika kelebihan muatan oleh KSOP. Pernyataan ini dibantah oleh Kepala KSOP Manado, Kolonel Marinir Amrul Ardiansyah. Amrul menyatakan KSOP hanya menerima data dari nahkoda dan telah mengarahkan operator untuk tidak menambah penumpang. Ia juga menambahkan bahwa masyarakat juga bertanggung jawab untuk melaporkan jika terjadi kelebihan muatan.
Fakta yang Mengkhawatirkan:
- Kapasitas Kapal: 450 orang
- Penumpang Tercatat (Manifest): 280 orang
- Penumpang Aktual: 678 orang
- Selisih Penumpang: 398 orang (melebihi kapasitas hingga hampir 90%)
Pernyataan yang Kontroversial:
- Ridwan Faluga (Humas PT SPI): "Kalau data penumpang lebih dari 500, kami rugi. KSOP ketat, tak akan izinkan berlayar jika kelebihan muatan."
- Kolonel Marinir Amrul Ardiansyah (Kepala KSOP Manado): "Data berdasarkan laporan nahkoda. KSOP sudah arahkan operator agar tak menambah penumpang, tapi masyarakat juga harus aktif melapor."
Pertanyaan yang Mencuat:
- Mengapa selisih penumpang sangat signifikan (hampir 90% lebih)?
- Apakah prosedur pemeriksaan KSOP efektif mencegah kelebihan muatan?
- Bagaimana peran masyarakat dalam pengawasan keselamatan pelayaran?
- Siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas keselamatan 678 jiwa di KM Barcelona VA?
Tragedi ini menyoroti lemahnya pengawasan dan koordinasi dalam memastikan keselamatan pelayaran. Penyelidikan menyeluruh diperlukan untuk mengungkap penyebab utama dan mencegah tragedi serupa terulang.
