Minahasa--Smnc---Pesona alam Danau Tondano, jantung budaya Minahasa, Sulawesi Utara, kini ditopang wajah baru lewat penataan infrastruktur yang rampung Maret 2024.
Revitalisasi di sejumlah titik, termasuk Panggung Sam Ratulangi dan jalur pedestrian pinggir danau, menjadikan kawasan ini siap menjadi destinasi unggulan. Namun, pekerjaan rumah untuk pariwisata berkelanjutan belum usai.
Bupati Minahasa, Robby Dondokambey, tegas menyatakan bahwa infrastruktur adalah kunci utama kemajuan pariwisata.
“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki adalah infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran,” ujar Dondokambey.
Ia mengatakan, tanpa prasarana yang memadai, wisatawan dipastikan “datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul.”
Komitmen terhadap pembangunan ini ditindaklanjuti Bupati Robby Dondokambey, Rabu, 22 Oktober 2025.
Ia terbang ke Jakarta untuk berkoordinasi langsung dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.
Kunjungan tersebut sekaligus menyerahkan proposal permohonan lanjutan penanganan revitalisasi Danau Tondano.
Langkah ini menunjukkan fokus Pemerintah Kabupaten Minahasa untuk terus mengawal pengembangan Tondano, yang statusnya telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional untuk konservasi dan wisata.
Proyek Penataan Kawasan Tondano sendiri merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman (RPIP) Ditjen Cipta Karya, yang telah diserahterimakan kepada pemerintah daerah.
Bupati Dondokambey mengapresiasi dukungan PUPR, namun akselerasi pembangunan harus terus dilakukan.
“Dengan penataan ini, kami berharap sektor pariwisata di Minahasa, Sulawesi Utara semakin maju dan berdampak bagi peningkatan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Dengan latar belakang sejarah panjang dan sebutan “Tou Danow” atau ‘orang danau’, Tondano kini berupaya keras mengawinkan warisan budaya dengan modernisasi infrastruktur.
Dengan kombinasi pesona alam dan dukungan fasilitas yang ada, Tondano kini menjelma menjadi magnet wisata.
Di pundak Bupati, tanggung jawab mengawal dan menjamin kelanjutan pembangunan prasarana tetap menjadi prioritas utama, demi mewujudkan pariwisata Minahasa yang benar-benar berkelanjutan.(Jem)
