Iklan

Iklan

Taufik Tumbelaka Kritik Surat Edaran Diknas Manado Soal Nobar Film “Cyberbullying”: Jangan Campur Edukasi dengan Kepentingan Bisnis

Swara Manado News
Jumat, 24 Oktober 2025, 19:56 WIB Last Updated 2025-10-24T11:56:59Z


Manado —
Isu beredarnya surat edaran dari Dinas Pendidikan Kota Manado yang meminta sekolah-sekolah mengizinkan siswa mengikuti nonton bareng (nobar) film bertema “Cyberbullying” di Bioskop Cinepolis Lippo Plaza Manado, menuai sorotan tajam dari pemerhati kebijakan publik Sulawesi Utara, Taufik Tumbelaka.

Menurut Tumbelaka, langkah tersebut seharusnya dikaji secara matang karena melibatkan peserta didik usia sekolah, serta menyangkut aspek izin dan kemungkinan adanya beban biaya bagi siswa.

“Masalah cyberbullying memang penting untuk disosialisasikan karena berkaitan dengan karakter dan perilaku sosial anak. Tapi jika pelaksanaannya tidak melalui izin resmi pimpinan dan justru menimbulkan beban biaya, maka itu perlu dipertanyakan,” ujar Tumbelaka, Jumat (24/10/2025).

Ia menilai, surat edaran semacam itu harus mendapat perhatian serius dari DPRD Kota Manado, khususnya Komisi IV yang membidangi pendidikan, agar meminta klarifikasi langsung dari Dinas Pendidikan.

Tumbelaka menyoroti dua hal krusial yang perlu didalami:

  1. Materi film dan rekomendasi resmi.
    Apakah film tersebut telah mendapat rekomendasi dari lembaga berkompeten, mengingat yang menonton adalah anak-anak usia sekolah. “Jangan sampai pesan edukatif justru tidak sesuai dengan konteks psikologis anak,” tegasnya.
  2. Potensi keuntungan bisnis.                  Ia mengingatkan agar kegiatan seperti ini tidak dijadikan celah komersialisasi di lingkungan pendidikan. “Jika ada pihak yang mengambil keuntungan, ini bisa mengarah pada penyalahgunaan wewenang bahkan berpotensi korupsi,” katanya.

Lebih jauh, Tumbelaka menilai bahwa kegiatan dengan embel-embel sosialisasi karakter seharusnya dilakukan di ruang sekolah dengan pendekatan edukatif, bukan di tempat hiburan berbayar.

“Edukasi karakter itu bisa dilakukan di sekolah, lewat guru dan kegiatan pembinaan, bukan di bioskop dengan potensi biaya tambahan. Ini bisa menimbulkan kesan ada kepentingan tertentu di baliknya,” pungkasnya.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Pendidikan Kota Manado belum memberikan penjelasan resmi terkait kebenaran surat edaran tersebut maupun mekanisme pelaksanaan kegiatan nobar film Cyberbullying.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Taufik Tumbelaka Kritik Surat Edaran Diknas Manado Soal Nobar Film “Cyberbullying”: Jangan Campur Edukasi dengan Kepentingan Bisnis

Terkini

Iklan