Manado - Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Lapangan Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Selasa (25/11/25), menghadirkan suasana yang berbeda. Bukan sekadar seremoni formal, momen ini berubah menjadi panggung refleksi besar ketika Gubernur Sulut, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK), tampil sebagai Inspektur Upacara dengan pesan yang menyentuh sekaligus menggugah.
Di hadapan para guru, pejabat eselon II, Wakil Gubernur Dr. Victor Mailangkay, serta Pj. Sekprov Sulut, Gubernur YSK membawa spirit baru: bahwa Hari Guru bukan hanya penghormatan, tetapi pengingat bahwa masa depan Sulut sangat ditentukan oleh kemampuan pendidik beradaptasi dengan zaman.
Membacakan sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Gubernur YSK menekankan bahwa guru bukan sekadar pengajar—mereka adalah pilar peradaban yang menentukan arah karakter generasi Sulut. Namun dari sisi lain, YSK juga menyorot tantangan nyata yang kini dihadapi pendidik: perubahan teknologi yang cepat, tuntutan kompetensi yang semakin tinggi, serta kebutuhan inovasi dalam proses belajar.
“Guru harus menjadi agen perubahan yang mampu mengikuti bahkan mendahului kemajuan zaman,” tegas YSK.
Dalam pidatonya, Gubernur YSK tidak hanya memberi penghargaan kepada para guru, tetapi juga menyampaikan sinyal kuat bahwa pemerintah provinsi akan mempercepat reformasi pendidikan, mulai dari peningkatan fasilitas sekolah, penguatan kurikulum, hingga perhatian pada kesejahteraan guru—isu yang selama ini menjadi keluhan di lapangan.
Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk meninggalkan ego sektoral dan membangun kolaborasi lintas instansi demi satu tujuan: pendidikan Sulut yang unggul dan kompetitif.
“Kolaborasi adalah kunci. Kita tidak bisa lagi berjalan sendiri-sendiri,” ujarnya menutup rangkaian upacara.
HGN 2025 di Sulut kali ini bukan hanya seremoni, tetapi momentum ketika Gubernur YSK menegaskan arah baru pendidikan di Bumi Nyiur Melambai—lebih adaptif, lebih modern, dan lebih berpihak kepada para pendidik sebagai garda terdepan perubahan.
