Jakarta Timur – Suasana Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 4 Ciracas, Jumat (19/12/2025), berubah hangat, cerah, dan penuh haru. Di balik dinding panti yang selama ini menjadi rumah bagi ratusan lansia, tawa dan doa bersahutan ketika Dewan Pimpinan Pusat Front Pemuda Muslim Maluku (DPP FPMM) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) datang membawa Tali Kasih dalam rangka menyambut Hari Ibu, 22 Desember 2025.
Dipimpin langsung Ketua Umum DPP FPMM, Haji Umar Ohoitenan, S.H, rombongan FPMM seakan membawa energi baru. Umar hadir didampingi jajaran pengurus DPP, DPW, DPD, Ketua Bidang PPA Erna Tamher, Amd.Kom, Sekretaris PPA Hj. Henny H, S.H, serta pengurus Panti Werdha Ciracas.
Bukan sekadar kunjungan seremonial, kegiatan ini menjelma menjadi perjumpaan hati. Umar yang dikenal hangat dan humoris, satu per satu menyerahkan bantuan sambil menyelipkan senyum, candaan, dan pesan kejujuran kepada para kakek-nenek penghuni panti.
“Saya dibesarkan oleh orang tua yang hidup sederhana, tapi mereka mengajarkan kepedulian. Kita harus berani berbagi dengan hati yang jujur. Orang yang tulus akan bahagia, karena didoakan banyak orang,” ujar Umar, disambut tepuk tangan dan senyum para lansia.
Menariknya, Umar mengaku sempat memiliki agenda lain di Pasar Jaya. Namun langkahnya berbalik arah ke Ciracas.
“Saya sadar, doa kakek dan nenek di sini itu mahal. Doa membuat kita sehat dan bahagia,” katanya, yang langsung memantik aplaus meriah.
Para penghuni panti pun membalas dengan janji tulus: doa untuk Umar, istri, anak-anak, dan seluruh keluarga besar FPMM. Suasana makin cair ketika games digelar sebelum penyerahan bantuan. Gelak tawa pecah, sekat usia pun luruh.
Dalam canda khasnya, Umar berpesan agar yang sudah menerima bantuan tidak mengambil lagi.
“Kita harus saling mendukung dan jujur. Orang jujur selalu kebagian rezeki dan bahagia,” tandasnya.
Di hadapan keluarga panti, Umar juga menegaskan identitas FPMM sebagai organisasi yang inklusif.
“Kami orang Maluku yang merantau di Jawa, solid dengan masyarakat Jabodetabek. Anggota FPMM berasal dari berbagai suku dan agama. FPMM adalah Indonesia mini,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang PPA Erna Tamher menuturkan bahwa kegiatan ini lahir dari cinta kepada kaum ibu.
“Hari Ibu membuat kita belajar ke depan. Seorang ibu sering menahan ego demi anak-anaknya agar sukses. Dasar kegiatan PPA adalah kemanusiaan, karena kita pun akan menjadi ibu,” ujarnya.
Menurut Siti Jenar, pekerja sosial Panti Werdha Ciracas, saat ini panti tersebut menampung 290 lansia. Berdiri sejak 2002, panti ini melayani kaum lanjut usia dengan seluruh kebutuhan makan dan minum ditanggung Pemda DKI Jakarta.
“Kami bersyukur atas kunjungan dan bantuan dari Bapak Umar Ohoitenan dan FPMM. Panti ini terbuka bagi siapa pun yang ingin berbagi,” ucap Siti Jenar.
Ketua Panitia Werdha Ciracas pun menyampaikan apresiasi mendalam atas kepedulian FPMM. Bahkan, Umar memastikan kunjungan ini bukan yang terakhir. Ia berjanji akan kembali bersama sang istri untuk terus berbagi.
Acara ditutup dengan doa bersama. Di tengah lantunan doa itu, satu pesan terasa kuat: berbagi bukan sekadar memberi, tetapi menghadirkan harapan, kesehatan, dan kebahagiaan — bagi yang menerima, maupun yang memberi. (Rika)


