Manado - Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) membatalkan rangkaian Safari Natal ke Kabupaten Kepulauan Talaud dan Sangihe setelah menerima peringatan cuaca ekstrem dari BMKG. Pembatalan dilakukan satu hari sebelum jadwal keberangkatan, meski seluruh persiapan sudah dinyatakan siap.
Juru Bicara Pemprov Sulut sekaligus Plt Kadis Kominfo dan Asisten I, Denny Mangala, menyampaikan bahwa keputusan ini diambil murni karena pertimbangan keselamatan. Ia menepis berbagai spekulasi yang beredar terkait pembatalan tersebut.
Mangala menjelaskan bahwa agenda kunjungan pada 8 Desember 2025 sudah dipersiapkan sepenuhnya, termasuk pemesanan penerbangan charter Wings Air dan pengiriman bantuan Natal untuk masyarakat kepulauan. Namun, kondisi cuaca berubah drastis pada 7 Desember.
“Satu hari sebelum keberangkatan, kami menerima peringatan dari BMKG bahwa wilayah kepulauan terdampak cuaca ekstrem. Penerbangan dilarang, dan gelombang laut sangat tinggi,” kata Mangala, Rabu (10/12/2025).
Pemprov kemudian menggelar rapat internal setelah menerima peringatan tersebut. Kondisi laut pada 9 dan 10 Desember dilaporkan memburuk sehingga perjalanan udara dan laut dinilai tidak aman.
“Kami menyarankan Gubernur menunda perjalanan, dan beliau menyetujuinya. Keputusan ini diambil demi keselamatan rombongan,” ujar Mangala.
Ia menambahkan bahwa pembatalan ini sejalan dengan imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk menghindari perjalanan saat cuaca ekstrem.
Acara Safari Natal di Talaud dan Sangihe tetap dilaksanakan dengan dipimpin oleh bupati setempat. Sambutan Gubernur dibacakan, dan seluruh bantuan Natal yang disiapkan Pemprov telah disalurkan kepada warga.


