Minahasa. SMNC - Untuk mengatasi dampak banjir dan genangan air di sekitar Danau Tondano, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa bersama stakeholder terkait meminta pihak PLTA Tonsea Lama membuka penuh pintu air Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano.
Permintaan ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Minahasa, Dr. Lynda Watania MM MSi, saat melakukan peninjauan ke lokasi pintu air pada Rabu (14/5/2025).
“Langkah membuka penuh pintu air PLTA Tonsea Lama selama beberapa hari ke depan adalah solusi cepat untuk mengurangi dampak banjir yang dialami warga,” ujar Sekda Watania.
Ia menambahkan, pihak PLTA telah menyetujui permintaan tersebut dan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk meminimalkan risiko banjir.
Selain itu, Pemkab Minahasa juga merencanakan kerja bakti massal pada Jumat mendatang, yang akan melibatkan seluruh ASN, pemerintah kecamatan, kelurahan, desa, serta dukungan dari berbagai stakeholder.
“Namun, yang paling penting adalah kesadaran masyarakat. Jika sampah terus dibuang sembarangan, maka semua upaya akan sia-sia,” tegasnya.
Sementara itu, Manajer PLTA Tonsea Lama, Aminudin Wahib, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menutup pintu air sepenuhnya. Bahkan, sejak 2 Mei 2025, pintu air telah dibuka dan terus dipantau secara berkala.
“Jika terjadi perubahan bukaan, itu semata-mata disebabkan oleh penumpukan sampah dari danau. Sejauh ini, debit air sudah berkurang 30 hingga 50 cm,” jelas Wahib.
Ia juga menambahkan, pihaknya bekerja siang dan malam untuk membersihkan eceng gondok dan memastikan aliran air tetap lancar.
“Kami terus melakukan pengerukan dan pembersihan sejak awal operasi PLTA. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjaga lingkungan sekitar Danau Tondano dari banjir dan pendangkalan,” pungkasnya. (Jemy)