MANADO — Di tengah hiruk-pikuk isu pertambangan emas ilegal (PETI) yang mencuat di Sulawesi Utara, satu nama ikut terseret dalam pusaran gosip: Revan Saputra Bangsawan. Namun, alih-alih menghindar, Revan memilih muncul ke publik dan menyampaikan klarifikasi langsung.
Bertempat di salah satu kafe di pusat Kota Manado, Minggu (15/6), Revan hadir dengan tenang namun penuh ketegasan. Kepada sejumlah awak media, ia menyampaikan bahwa semua tuduhan yang diarahkan kepadanya terkait tambang emas ilegal tidak berdasar dan sepenuhnya tidak benar.
“Saya ingin meluruskan informasi yang beredar. Saya tidak pernah, dan tidak sedang, terlibat dalam aktivitas tambang emas ilegal atau PETI di wilayah manapun,” ucap Revan, menatap media dengan serius.
Revan merasa namanya dicemarkan oleh isu liar yang berpotensi menyesatkan opini publik. Ia khawatir, jika terus dibiarkan, tudingan ini akan membentuk stigma negatif yang mencoreng nama baiknya dan memicu ketegangan di tengah masyarakat.
“Silakan periksa fakta dan data di lapangan. Jangan sampai masyarakat terprovokasi oleh isu-isu yang tidak berdasar,” tambahnya.
Lebih jauh, Revan justru menyatakan dukungannya terhadap upaya aparat penegak hukum dalam menertibkan tambang emas ilegal yang merusak lingkungan dan merugikan negara. Ia mendesak agar penindakan dilakukan secara adil dan menyeluruh, tanpa tebang pilih.
“Saya mendukung penuh penegakan hukum. Kalau memang ada pelanggaran, proses sesuai hukum yang berlaku. Tapi jangan sampai ada fitnah,” tegasnya lagi.
Pernyataan Revan ini menjadi penanda bahwa tak semua isu bisa dibiarkan tanpa klarifikasi. Di tengah dunia digital yang cepat menyebarkan informasi—benar maupun salah—Revan memilih berdiri di garis depan untuk menjaga integritas namanya.