Kegiatan yang digelar di Ruang Rapat Asisten 2 Setdaprov Sulut, turut dihadiri Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulut, Alex Wattimena, Rabu (07/09/2022).
Menurut Wattimena, mereka adalah calon atau peserta lelang. Makanya, pihak perusahaan memaparkan dan seberapa residu yang dihasilkan. Kemudian seberapa besar briket, dari 800 ton menjadi 30 ton.
"Nah itu yang harus kita sepakati bersama, karena ada limbah cair dan limbah padat, berapa kira-kira yang dihasilkan. Sehingga kita menghendaki supaya sampah-sampah itu terbagi besar untuk kepentingan pembakaran pembangkit listrik," ujar Wattimena.
Wattimena usai pertemuan selanjutnya menuturkan bahwa, berapa megawatt yang dibutuhkan sebenarnya.
"Jadi berapa besar pemilahannya, itu juga harus kita nilai. Sehingga semakin besar pembangkit listrik, memungkinkan perusahaan itu mengikuti lelang," terangnya.
Menurut Wattimena, berdasarkan study untuk 5 kabupaten dan kota di Sulut, ada 800 ton sampah per hari, yang tersebar di Kota Bitung, Kota Manado, Minahasa Utara, Tomohon dan Kabupaten Minahasa.
Lanjut dikatakannya, untuk pemilahan sampah juga harus jelas, yaitu berapa yang jadi sampah padat dan berapa yang menjadi sampah cair
"Kalau usulan perusahaan, hanya 30 ton saja akan menghasilkan 175 Megawatt. Itu kira-kira yang dikehendaki," kata Wattimena.
Jadi, itu tinggal bagaimana mekanismenya dan rencananya dilaksanakan tahun 2022 ini, dengan teknologi justifikasi no tipping fee.
(ELVIS/*)
